Jakarta, CNBC Indonesia – Rupee melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Indeks Harga Konsumen AS diketahui masih cukup kuat.
Laporan dari Refinitifrupiah dibuka menguat 0,12% pada Rp 16.390/US$ hari ini, Rabu (26/06/2024). Bahkan, hanya dua menit setelah pembukaan perdagangan, rupiah kembali terdorong ke Rp 16.445/US$.
Sedangkan DXY naik 0,04% ke 105,64 pukul 08:53 WIB. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi kemarin (25/6/2024) yang berada di angka 105,6
Isu nilai tukar rupee masih terus terjadi, terutama setelah Conference Board menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (CII) turun tipis menjadi 100,4 pada Juni 2024 dari 101,3 pada Mei 2024.
“Kepercayaan konsumen menurun pada bulan Juni namun tetap berada dalam kisaran sempit selama dua tahun terakhir karena kekuatan prospek pasar tenaga kerja saat ini terus melebihi kekhawatiran mengenai masa depan.
“Penurunan kepercayaan antara bulan Mei dan Juni terkonsentrasi pada konsumen berusia 35 hingga 54 tahun. Sebaliknya, konsumen berusia di bawah 35 dan di atas 55 tahun mengalami peningkatan kepercayaan pada bulan ini. Tidak ada pola jelas yang muncul di seluruh kelompok pendapatan. Keyakinan tetap berada pada kelompok enam bulan. rata-rata pergerakan tertinggi di kalangan konsumen termuda (di bawah 35 tahun) dan terkaya (berpenghasilan lebih dari $100.000).”
IKK yang masih tinggi akan mendorong DXY untuk tetap relatif tinggi dan berdampak pada tekanan terhadap mata uang Garuda.
RISET CNBC INDONESIA
Quoted From Many Source